Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Lingkungan    
 
Sengketa Lahan
Kemenhut Akhirnya Penuhi Tuntutan Petani Jambi dan Mesuji
Friday 01 Feb 2013 13:03:06

Hutan gundul di Jambi.(Foto: Ist)
JAMBI, Berita HUKUM - Kementerian Kehutanan akhirnya memberikan keputusan tentang Hutan Tanaman Rakyat (HTR) untuk dikelola para petani Jambi yang tengah berkonflik dengan dua perusahaan di sektor restorasi dan kertas.

Bendahara Serikat Tani Nasional (STN) Binbin Firman mengatakan tuntutan para petani Jambi berupa HTR telah dituangkan Kementerian Kehutanan dalam bentuk Surat Keputusan. Rencananya, para petani Jambi akan kembali ke kampung halamannya hari ini.

SK itu bernomor S.92/VI-BUHT/2013 perihal Penyelesaian Konflik Lahan pada Areal HTI PT Wanakasita Nusantara dan PT Agronusa Alam Sejahtera, serta Pada Areal Restorasi Ekosistem PT REKI Kabupaten Batanghari dan Sarolangun, Provinsi Jambi. Surat itu ditandatangani oleh Dirjen BUK Kementerian Kehutanan Bambang Hendroyono pada 30 Januari 2013.

"Para petani Jambi dan Mesuji akan kembali ke kampung masing-masing karena tuntutan sudah dipenuhi. Tuntutan hak kelola hutan dalam bentuk HTR," kata Binbin dalam keterangan pers, Jumat (01/02).

Tenda yang mereka dirikan sejak pertengahan November lalu rencananya akan dibubarkan pada hari ini. Namun, para petani Blitar, Jawa Timur, yang baru melakukan aksi jalan kaki rencananya akan mendirikan tenda baru di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Para petani Jambi tengah berkonflik dengan PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) dan Agronusa Alam Sejahtera (AAS) yang beroperasi di bidang restorasi dan kertas. Sedangkan kelompok Suku Anak Dalam juga tengah berkonflik dengan PT Asiatic Persada, Wilmar Group.

Tuntutan para petani Jambi adalah Kementerian Kehutanan dapat mengembalikan lahan warga dalam bentuk Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Sedangkan kasus untuk Suku Anak Dalam 113, warga meminta agar pemerintah segera melakukan keputusan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam enklave lahan mereka.(bsn/bhc/opn)


 
Berita Terkait Sengketa Lahan
 
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]